Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

PENANAMAN CABAI DAN PEREMPELAN

Gambar
  tanaman cabai yang diberi ajir Setelah penyiapan bibit dan penyiapan lahan selesai, dilakukan penanaman pada lubang tanam yang disiapkan dengan bibit yang telah disiapkan dengan jarak tanam yang dianjurkan untuk cabai. Penanaman merupakan kegiatan memindahkan bibit dari persemaian ke lahan atau areal penanaman hingga tanaman berdiri tegak dan tumbuh secara optimal di lapangan Penanaman cabai dilaksanakan setelah persiapan tanam selesai dikerjakan vvaktu pelaksanaan pagi hari atau sore hari. Bibit yang digunakan sebaiknya berumur 3 minggu dan telah keluar 3-4 daun. Setelah bibit ditanam di lahan hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah melakukan penyulaman apabila didapatkan tanaman cabai yang mati atau rusak. Tujuannya yaitu untuk memenuhi jumlah tanaman normal dalam satu kesatuan luasan tertentu sesuai dengan jarak tanam. Penyulaman dilakukan saat tanaman berumur 7 dan 14 hari setelah penanaman dengan menggunakan sisa bibit hasil pertanaman dahulu, bisa juga menggunakan bibit yan

PENGAIRAN TANAMAN CABAI

Gambar
Pengairan adalah memberikan air sesuai kebutuhan tanaman di sekitar perakaran dengan air yang memenuhi standar baku mutu pada waktu, cara, dan jumlah yang tepat. Tujuannya menjamin ketersediaan air bagi tanaman untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan, hanyut, air yang meresap ke dalam tanah, air aliran permukaan dan lainnya, sehingga pertumbuhan dan proses produksinya optimal. A.    Teknik Pengairan Pada fase awal pertumbuhan, tanaman cabai, penyiraman perlu dilakukan secara rutin tiap hari, terutama di musim kemarau. Setelah tanaman tumbuh kuat dan perakarannya dalam, pengairan berikutnya dilakukan dengan cara dileb setiap 3 - 4 hari sekali. Pengeleban ini airnya cukup sampai batas antara tanah bagian bawah dengan ujung mulsa plastik hitam perak. Setelah tanah bedengan basah, airnya segera dibuang kembali melalui saluran pembuangan. Sedangkan tanaman yang sudah produktif (berbuah) tidak mutlak memerlukan air banyak. Tetapi yang terpenting adalah menjaga agar tanah tidak kek

Pengolahan Tanah Pada Budidaya Cabai

Gambar
  Tanaman cabai dapat dibudidayakan di lahan sawah, lahan kering/tegalan. Pada lahan sawah cabai ditanam setelah padi pada MK-I, dengan pola tanam padi (Januari-Maret), bawang merah (April —Mei) dan cabai (Juni —September), atau padi (Maret/April - Mei/Juni) dan cabai (komoditas Iainnya) pada Juni —September. Pola tanam yang diterapkan Oleh petani ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air irigasi. Apabila air irigasi berlebih atau mencukupi kebutuhan, maka petani memilih menanam padi, karena lebih mudah dan lebih aman untuk penyediaan pangan, baru pada musim kemarau berikutnya petani membudidayakan cabai. Sebelum melaksanakan persiapan lahan perlu dilaksanakan pemilihan lahan. Calon lokasi tanaman cabai sebaiknya Iahan yang sebelumnya tidak ditanami tanaman dari famili yang sama ( Solanaceae ) seperti tomat, terong, melon, cabai, tembakau, minimal I musim tanam dan dianjurkan memilih lokasi lahan bekas ditanami dari famili Graminae seperti padi, jagung, tebu atau dari famili Liliace

PERSYARATAN KONDISI AIR PADA BUDIDAYA CACING SUTRA

Gambar
  "Parameter kualitas air seperti oksigen, pH, suhu, kandungan nutrisi, nitrogen, dan karbon yang sesuai sangatlah dibutuhkan untuk mendukung kelangsungan hidup cacing sutra" Budidaya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan produktivitas melalui kegiatan-kegiatan yang intensif dan terkontrol sehingga cacing sutra bisa mencapai potensi maksimalnya. Kegiatan budidaya ini tetap mengacu pada kondisi alamiah kehidupan cacing sutra di alam, hanya saja ketika dibudidayakan semua media maupun pakan akan lebih terkontrol daripada ketika cacing sutra hidup di alam. Misalkan pakan yang digunakan adalah ampas tahu dengan kandungan proteian yang tinggi dan terlebih dahulu dilakukan fermentasi, pemberiannya juga selalu kontinyu, yang menjadikan pakan bukan faktor penghambat dalam budidaya cacing sutra. Tidak hanya mengenai pakan, hal yang tidak kalah pentingnya adalah media hidup cacing sutra. Kualitas media hidup, yaitu substrat atau media lumpur organik, bagi cacing sutra sangatlah dibu

SIKLUS HIDUP CACING SUTRA (Tubifex sp)

Gambar
  cacing sutra Cacing sutra merupakan salah satu alternatif pakan alami yang dapat dipilih untuk pakan ikan. Cacing ini sangat dibutuhkan terutama pada fase awal pembenihan ikan air tawar. Misalnya ikan lele benih yang baru menetas usia 4 sampai 14 hari bisa diberikan pakan cacing sutra, setelah itu bisa digantikan dengan pelet tepung hingga usia 21 hari. Atau jika menghendaki pertumbuhan yang cepat maka pemberian cacing sutra bisa dilakukan dari umur 4 hari setelah menetas hingga 21 hari. Tidak hanya ikan air tawar untuk konsumsi, cacing sutra juga dibutuhkan ikan hias karena bentuk cacing sutra yang lembut dan kecil sehingga bisa dikonsumsi oleh ikan-ikan yang ukurannya kecil atau baru menetas sesuai dengan ukuran bukaan mulut ikan tersebut. Kandungan nutrisi pada cacing sutra sangatlah baik untuk menunjang pertumbuhan ikan budidaya. Peranan cacing sutra hingga kini belum tergantikan, walaupun pakan ikan yang baru menetas bisa juga menggunakan kutu air tetapi dalam pengaplikasiannya