PENANAMAN CABAI DAN PEREMPELAN
tanaman cabai yang diberi ajir |
Setelah penyiapan bibit dan penyiapan lahan selesai, dilakukan penanaman pada lubang tanam yang disiapkan dengan bibit yang telah disiapkan dengan jarak tanam yang dianjurkan untuk cabai. Penanaman merupakan kegiatan memindahkan bibit dari persemaian ke lahan atau areal penanaman hingga tanaman berdiri tegak dan tumbuh secara optimal di lapangan Penanaman cabai dilaksanakan setelah persiapan tanam selesai dikerjakan vvaktu pelaksanaan pagi hari atau sore hari. Bibit yang digunakan sebaiknya berumur 3 minggu dan telah keluar 3-4 daun.
Setelah bibit ditanam di lahan hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah melakukan penyulaman apabila didapatkan tanaman cabai yang mati atau rusak. Tujuannya yaitu untuk memenuhi jumlah tanaman normal dalam satu kesatuan luasan tertentu sesuai dengan jarak tanam. Penyulaman dilakukan saat tanaman berumur 7 dan 14 hari setelah penanaman dengan menggunakan sisa bibit hasil pertanaman dahulu, bisa juga menggunakan bibit yang kita tanaman dengan selang 7-14 hari dari awal penyemaian. Dengan usia bibit yang seragam diharapkan usia panennya juga akan serentak. Jika pada usia 3 minggu masih ada tanaman yang mati, kita tidak perlu menyulam atau menggantinya. Penyulaman saat tanaman berumur lebih dari 3 minggu akan menghasilkan tanaman yang tidak seragam, baik umur maupun waktu panennya, sehingga akan menyulitkan perawatannya. Penyulaman ini dilakukan untuk mengurangi gagal panen, juga merupakan tahap awal untuk memperoleh produksi yang baik dan berkualitas pada saat panen kelak.
Ketika tanaman cabai sudah dipindahkan dari persemaian ke lahan, maka diperlukan pengajiran. Pengajiran, pengajiran merupakan kegiatan memasang penyanggah/penopang dekat dengan tanaman cabai. Tujuannya membantu tanaman tumbuh tegak, mengurangi kerusakan fisik tanaman yang disebabkan beban buah dan tiupan angin, memperbaiki pertumbuhan daun dan tunas, mempermudah pemeliharaan. Macam-macam pengajiran yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pengajiran sistem tegak. Pemasangan ajir dengan sistem tegak dilakukan dengan memasang satu ajir di setiap tiga tanaman lalu dihubungkan dengan palang (tali plastik, kayu, bambu). Tepat dipercabangan utama batang tanaman diikat dengan tali plastik membentuk angka 8 dengan ajir, sehingga bila terjadi gesekan tidak akan langsung mengenai batang tanaman dan tidak melukai tanaman. Untuk menopang berat tubuh tanaman diperlukan palang-palang kayu atau bahan Iain atau anyaman tali plastik yang dipasang sedemikian sehingga tanaman tidak roboh.
2. Pengajiran sistem miring. Pemasangan ajir miring dilakukan dengan menyilangkan ujung ajir. Pada ujung ajir diberi keratan untuk memudahkan pengikatan dengan tali plastik, kawat kecil atau alat Iainnya. Di ujung mahkota tanaman tetap diperlukan palang tambahan atau anyaman tali plastik untuk penopang tajuk tanaman agar tidak patah atau malformasi (salah bentuk). Keragaan yang baik dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan pathogen dari golongan jamur dan bakteri karena rendahnya kelembaban di dalam kanopi. Juga dapat meningkatkan efisiensi fotosintat, sehingga tanaman mempunyai metabolit yang cukup untuk pembentukan bunga dan buah.
Untuk mencapai produksi yang optimal dalam perawatan tanaman cabai diperlukan perempelan. Perempelan adalah kegiatan membuang tunas air, daun, bunga dan bagian tanaman Iain yang rusak atau terkena serangan OPT. Tujuan dari perempelan adalah: mengatur keseimbangan nutrisi dan asimilat untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, untuk membentuk tajuk tanaman yang ideal sehingga terjadi partisi sinar matahari yang efektif untuk energi fotosintesis, dan mempermudah pemeliharaan.
Perempelan yang dilakukan pada tanaman cabai ada 3 (tiga) model yaitu: perempelan tunas samping, perempelan bunga dan perempelan daun. Cabai hibrida umumnya bertunas banyak yang tumbuh dari ketiak-ketiak daun. Tunas ini tidak produktif dan akan mengganggu pertumbuhan secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan perempelan (pembuangan) tunas samping.
Perempelan tunas samping dilakukan pada tanaman cabai hibrida yang berumur antara 7 - 20 hari. Semua tunas samping dibuang agar tanaman tumbuh kuat dan kokoh. Saat terbentuk cabang, maka perempelan tunas dihentikan. Biasanya perempelan tunas ini dilakukan 2 - 3 kali. Tanpa perempelan tunas samping, pertumbuhan tanaman cabai akan Iambat
Ketika tanaman cabai mengeluarkan bunga pertama dari sela-sela percabangan per-tama, maka bunga ini pun harus dirempel. Tujuan perempelan bunga perdana ini adalah untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas dan percabangan di atasnya yang lebih banyak dan produktif menghasilkan buah yang lebat. Kelak tanaman cabai hibrida yang sudah berumur 75 - 80 hari biasanya sudah membentuk percabangan yang optimal.
Daun-daun tua yang ada di bawah cabang dapat dirempel, terutama daun yang terserang hama dan penyakit. Daun tua tersebut sudah tidak produktif lagi, bahkan seringkali menjadi sumber penularan hama dan penyakit. Perempelan daun-daun tua ini jangan terlalu awal, sebab pertumbuhan cabang daun belum optimal. Kesalahan perempelan daun tua, justru berakibat fatal, yakni menyebabkan tanaman cabai tumbuh merana dan produksinya menurun
Komentar
Posting Komentar