Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

MEMBUAT BIOGAS DARI ENCENG GONDOK (Eicchornia crassipes)

Gambar
  enceng gondok Enceng gondok ( Eicchornia crassipes ) adalah sejenis tumbuhan air yang hidup terapung di permukaan air. Akan berkembang biak manakala dipenuhi limbah pertanian atau pabrik. Enceng gondok merupakan sejenis tanaman hidrofit. Tumbuhan ini tidak dapat dimakan, bahkan tanaman gulma ini menjadi tanaman pengganggu bagi tumbuhan lain dan hewan di sekitarnya. Menurut Indriyanto (2016) Eceng gondok memiliki kemampuan tumbuh yang sangat cepat, terutama pada perairan yang mengandung banyak nutrient. Dalam waktu 7-10 hari eceng gondok dapat berkembang biak menjadi dua kali lipat. Laju pertumbuhan yang cepat ini menyebabkan tanaman eceng gondok telah berubah menjadi tanaman gulma perairan dan menimbulkan kerugian antara lain mempercepat pendangkalan perairan, menurunkan produksi ikan sebab eceng gondok mengambil ruang dan unsur hara yang juga dibutuhkan oleh ikan, mempersulit saluran irigasi, menghalangi lalulintas perahu, media penyebaran penyakit dan menyebabkan penguapan air samp

PEMBUATAN PUPUK CAIR DAN PUPUK PADAT LIMBAH BIOGAS

Gambar
  Sludge/slury/limbah biogas Dari proses produksi biogas akan dihasilkan limbah atau sisa bahan organik. Limbah dari digester biogas tersebut ternyata memiliki nilai manfaat yang cukup tinggi, yaitu dapat dijadikan sebagai pupuk organik. Bahkan pupuk tersebut dapat langsung digunakan untuk memupuk tanaman. Pemanfaatan limbah dengan cara seperti ini secara ekonomis sangat kompetitif seiring naiknya harga bahan bakar minyak dan pupuk organik. Limbah biogas merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan ooleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin dan lain-lain tidak dapat digantikan oleh pupuk kimia. Pupuk organik dari biogas telas dicobakan pada tanaman jagung, bawang merah dan padi. Limbah yang keluar dari digester biogas berbentuk lumpur yang mengandung cairan dan padatan. Limbah tgersebut umumnya disebut dengan istilah sludge . Limbah tersebut akan keluar secara otomatis ketika digester diisi dengan bahan organik yang baru.

SUMUR RESAPAN PADA USAHATANI

Gambar
Sumur resapan dapat dipadukan dengan usahatani dengan konsep usahatani konservasi. Sistem ini relative mudah serta tidak perlu mengelurkan dana dan tenaga secara khusus. Penerapan sistem ini disamping sebagai upaya konservasi air atanah dan pencegahan banjir, juga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan menekan laju erosi. Khususnya pada pertanian sayuran yang berlokasi di daerah pegunungan. Daerah-daerah sayuran dataran tinggi umumnya berada dalam wilayah pengaruh aktivitas gunung berapi, baik yang masih aktif ataupun yang sudah tidak aktif.   Jenis -jenis tanah utama yang umum dijumpai adalah andisol dan entisol, biasa dijumpai pada ketinggian di atas 1.000 mdpl, serta inceptisol pada ketinggian 700-1.000 mdpl. Sifat tanah umumnya baik yaitu struktur tanah remah/gembur sampai lepas dengan kedalaman tanah dalam, drainase baik dan porositas tinggi. Kesuburan tanah pada dataran tinggi lebih baik dibandingkan dengan jenis tanah mineral lainnya, dan tergolong tinggi. Hal tersebut

PANEN DAN PASCA PANEN KEDELAI

Gambar
  kedelai memasuki umur panen A.    Panen Kedelai Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah terlihat tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Panen yang terlambat agak merugikan, karena banyak buah yang sudah tua dan kering, sehingga kulit polong retak-retak atau pecah dan biji lepas berhamburan. Disamping itu, buah akan gugur akibat tangkai buah mongering dan lepas dari cabangnya. Perlu diperhatikan umur kedelai yang akan dipanen yaitu sekitar 75-110 hari, tergantung varietas dan ketinggian tempat.perlu diperhatikan, kedelai yang akan digunakan sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75-100 hari, sedangkan untuk dijadikan benih dipetik pada umur 100-110 hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata. Ada dua hal penting dalam pemanenan yaitu saat panen dan cara panen. Saat panen

HAMA TANAMAN KEDELAI

Gambar
  Aphis spp Hama pada tanaman kedelai dapat digolongkan menjadi 4 yaitu : 1.     Hama perusak bibit : lalat bibit, lalat batang, lalat pucuk 2.    Hama perusak daun : penggulung daun, ulat grayak, ulat jengkal, aphid, kutu kebul, wereng daun 3.     Hama perusak polong : ulat peggerek buah, ulat penggerek polong, kepik penghisap polong 4.     Hama lepas panen/gudang : kumbang bubuk kedelai, ulat nonol   A.    Aphis SPP (Aphis glycine) dan kutu kebul (Bemisia tabaci) Kutu dewasa berukuran kecil 1-1,15 mm berwarna hitam, ada yang bersayap dan tidak. Kutu ini dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mozaik Virus). Menyerang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong. Gejala : layu, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian : (1) menanam kedelai pada waktunya dan tidak menanam pada bulan Juli-Agustus, mengolah tanah dengan baik, bersih, memenuhi syarat, tidak ditumbuhi inang seperti : terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan, (2) membuang bagian tanaman yang ter