SEGMENTASI USAHA IKAN NILA

 

larva nila

Secara garis besar segmen usaha terbagi menjadi segmen penjualan larva, pendederan, dan pembesaran. Setiap segmen memiliki keuntungan masing-masing. Sebaiknya pilih segmen sesuai sumber daya yang dimiliki

1.    Larva 15 hari

Lokasi dekat sebaiknya dengan pasar potensial. Segmen pembenihan hingga menghasilkan larva banyak dilakukan pembudidaya ikan di wilayah Sukabumi dan sekitarnya. Jika larva diantar langsung oleh penjual, pembeli biasanya tidak mau menanggung risiko kematian di tempat tujuan. Mengingat larva tidak memiliki daya tahan tinggi untuk melakukan perjalanan jauh, biasanya peminat larva asal Sukabumi berada di seputaran Jawa Barat seperti Subang, Bogor, Cianjur, Serang, dan Bandung. Artinya wilayah pemasaran relatif dekat. Peminat larva kebanyakan membesarkan larva hingga ukuran benih untuk pembesaran.

Segmen larva ini memiliki keunggulan dan kelemahan yaitu : (1) Budidaya dilakukan di kolam air tenang, (2) Modal yang dibutuhkan relatif tinggi. (3) Untuk menghasilkan larva dalam jumlah banyak diperlukan induk berkualitas. (4) Harga induk nila berkisar antara Rp4-juta—Rp6-juta per paket tergantung jenisnya. (5) Skala ekonomis kolam pemijahan juga membutuhkan luasan lebih besar dibandingkan kolam pendederan dan pembesaran. ltu karena kepadatan kolam pemijahan mempengaruhi kenyamanan ikan memijah. (6) Selain itu, walaupun nila mudah memijah, keterampilan dan pengetahuan yang cukup diperlukan pekerja dalam mengelola induk agar induk tidak mati karena stres. (7) Induk yang baik dapat berproduksi hingga 2 tahun. (8) Panen paling cepat dibandingkan 2 segmen lainnya. Panen larva dapat dilakukan 15 hari setelah induk memijah. Setelah diberokkan beberapa jam hingga 1 hari, larva dapat langsung dijual. (9) Artinya, perputaran uang lebih cepat dibandingkan segmen pembesaran.

 

2.    Pendederan 15—30 hari

Inti segmen pendederan adalah pemeliharaan benih dengan pakan yang efisien hingga siap untuk segmen pembesaran. Keunggulan dan kelemahan segmen pendederan adalah : (1) Benih ukuran 2—7 cm relatif tahan menempuh perjalanan jauh dengan pengemasan yang baik. Namun lebih baik jika lokasi usaha mendekati pasar potensial. (2) Modal yang dibutuhkan untuk mencapai skala ekonomis lebih rendah dibandingkan modal yang dibutuhkan untuk mencapai skala ekonomis segmen larva. (3) Aspek penting yang perlu diperhatikan antara lain aklimatisasi larva dan serangan hama selama pemeliharaan. Keduanya merupakan penyumbang penurunan hasil panen terbanyak. (4) Budidaya dilakukan di kolam air tenang. (5) Lama panen bervariasi, pendederan I : 15 hari, pendederan II : 30 hari.

 

3.    Pembesaran 4-5 bulan

Keunggulan dan kelemahan segmen pembesaran adalah sebagai berikut : (1) Budidaya dapat dilakukan di keramba jarring apung, kolam air deras dan kolam air tenang. (2) Lama panen 4-5 bulan. (3) Segmen yang paling signifikan mengalami fluktuasi harga jual.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WISATA KAMPUNG AIR KRAGILAN

CARA MENGANTISIPASI KEKURANGAN OKSIGEN DI KOLAM IKAN NILA

MEMBUAT BIOGAS DARI ENCENG GONDOK (Eicchornia crassipes)