PASCA PANEN TANAMAN CABAI
cabai merah. sumber pxfuel.com |
Teknologi penanganan cabai segar dapat diawali sejak proses pemetikan yang tepat serta pemisahan dengan buah yang busuk untuk menghindari terjadinya penularan ke buah cabai yang sehat. Pada saat proses panen, sebaiknya cabai merah sesegera mungkin ditempatkan pada kondisi yang sejuk serta tidak ditutup secara rapat. Proses curing (pembentukan dan kestabilan warna) dilakukan terlebih dahulu sebelum proses penanganan pascapanen lainnya.
Cabai segar dapat langsung dan dipisahkan sesuai mutu atau dapat dilakukan proses pascapanen lainnya sesuai dengan tujuan pemasaran. Pada proses sortasi dan grading ini, sudah dapat ditentukan cabai akan dapat dijual segar atau diolah menjadi alternatif produk lain. Cabai yang memiliki mutu sesuai dengan persyaratan SNI 01-4480-1998. Pasca panen tanaman cabai terdiri dari beberapa tahapan yaitu : pengumpulan, sortasi, pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan.
1. Pengumpulan
Lokasi pengumpulan/penampungan harus didekatkan dengan tempat pemanenan agar tidak terjadi penyusutan atau penurunan kualitas akibat pengangkutan dari dan ke tempat penampungan yang teralu lama/jauh. Perlakuan/tindakan penanganan dan spesifikasi wadah yang digunakan harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik komoditi yang ditangani
2. Sortasi
Sortasi merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan penangana pascapanen yang umumnya dikerjakan dalam bangsal pengemasan. Kegiatan sortasi biasanya dilakukan dilakukan bersam-sama dengan pengukuran mutu berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan (grading). Grading pada cabai merah belum ada, karena penentuan mutu cabai nasional belum dilakukan. Namun dewasa ini grading cabai merah didasarkan pada prefensi konsumen, yaitu konsumen rumah tangga.
Hasil pertanian setelah dipanen perlu dilakukan sortasi dan pembersihan, dengan cara memisahkan hasil pertanian yang berkualitas kurang baik (cacat, luka, busuk dan bentuknya tidak normal) dari hasil pertanian yang berkualitas baik. Pada proses sortasi ini dapat sekaligus dilakukan proses pembersihan (membuang bagian bagian yang tidak diperlukan seperti tangkai, daun atau kotoran yang tercampur). Selama sortasi harus diusahakan agar terhindar dari kontak sinar matahari langsung karena akan menurunkan bobot / terjadi pelayuan dan meningkatkan aktivitas metabolisme yang dapat mempercepat proses pematangan / respirasi.
Tabel 1. Spesifikasi Persyaratan Mutu Cabai Merah Segar (SNI 01-4480-1998)
Karakteristik | Syarat | ||
Mutu I | Mutu II | Mutu III | |
Keseragaman Warna | Merah ≥ 95% | Merah ≥ 95% | Merah ≥ 95% |
Keseragaman | Seragam (98%) | Seragam (98%) | Seragam (98%) |
Bentuk | 98 normal | 96 normal | 95 normal |
Keseragaman ukuran | | | |
a. Cabai merah segar | | | |
- Panjang buah | 12–14 cm | 9–11 cm | < 9 cm |
- Garis tengah pangkal | 1,5–1,7 cm | 1,3–< 1,5 cm | < 1,3 cm |
b. Cabai merah keriting | | | |
- Panjang buah | >12–17 cm | 10 –< 12 Cm | < 10 cm |
- Garis tengah pangkal | >1,3 – 1,5 cm | 1 – <1,3 cm | < 1cm |
Kadar kotoran | 1 | 2 | 5 |
Tingkat kerusakan dan busuk | | | |
a. Cabai merah segar | 0 | 1 | 2 |
b. Cabai merah keriting | 0 | 1 | 2 |
3. Pengemasan
Pengemasan sangat penting dilakukan pada cabai dengan tujuan untuk melindungi mutu cabai sebelum dipasarkan. Pengemasan yang yang baik dapat mencegah kehilangan hasil, mempertahankan mutu dan penampilan, serta memperpanjang masa simpan cabai. Kemasan yang biasa digunakan untuk memudahkan penyimpanan dan pengangkutan cabai di pasar domestik adalah keranjang bamboo, peti kayu/plastic. Kemasan yang ideal adalah yang mudah diangkat, aman, ekonomis dan dapat menjamin keberhasilan produk. Kemasan yang biasa digunakan pedagang adalah jala dengan kapasitas 9-100 Kg kemasan ini sangat praktis, tetapi tidak dapat melindungi cabai dari kerusakan mekanis dan fisiologis, terutama pada saat ditimbang maupun pada saat pengangkutan.
Volume kemasan sebaiknya tidak melebih dari 25 kg karena kemasan yang terlalu besar dapat menurunkan kualitas cabai, terutama yang berada di bagian bawah. Kemasan yang baik dapat menekan benturan, mempermudah, dan mengurangi penguapan. Prinsip pembuatan kemasan adalah ekonomis, bahannya tersedia, mudah dibuat, ringan dan kuat dapat melindungi komoditas, berventilasi dan tidak bau. Kemaslah buah cabai dalam karung plastik yang tembus udara atau keranjang bambu atau karton. Jika buah cabai untuk sasaran pasar ekspor, maka sebaiknya dikemas dengan baik secara rapi dalam kardus-kardus ukuran 30 cm x 40 cm x 50 cm berisi kurang leih dari 20 kg, kardus yang digunakan sebaikanya diberi ventilasi atau berlubang.
4. Penyimpanan
Penanganan pascapanen sangat penting dilakukan untuk mempertahankan mutu cabai merah karena sifatnya yang mudah rusak akibat aktivitas kimia dan biologis. Dalam proses sortasi dilakukan pemisahan antara buah yang baik dengan yang rusak ataupun busuk. Kematangan cabai disesuaikan dengan permintaan, lama penyimpanan dan lamanya transportasi ke pasar. Buah yang akan segera dijual dalam bentuk segar dipanen matang, sedangkan buah yang akan dikirim jarak jauh dipanen pada saat buah matang hijau. Buah yang akan dikeringkan dipanen setelah matang penuh atau berwarna merah.
5. Pengangkutan
Pengangkutan merupakan mata rantai penting dalam penanganan pascapanen dan distribusi cabai. Untuk memperpanjang kesegaran, biasanya pedagang memerlukan alat angkut yang cocok untuk memperlancar pemasaran. Jika jumlah cabai yang dipasarkan sedikit, biasanya petani/pedagang menggunakan pikulan, sepeda atau gerobak. Selama pengangkutan, cabai dapat mengalami kerusakan mekanis karena kontak dengan wadah atau dengan cabai yang Iain akibat goncangan. Kerusakan fisiologis juga bisa terjadi akibat gangguan \metabolisme dalam bahan. Proses respirasi yang masih berlangsung dalam cabai yang ditumpuk menghasilkan H20, C02, dan energi dalam bentuk panas. Jika panas yang dihasilkan berlebihan akan mengakibatkan cabai menjadi layu, respirasi makin cepat, dan jaringan sel mati.
Komentar
Posting Komentar