Tempat wisata kampung air ini berada di desa Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali, dengan titik GPS : S 7032’0.1464’’ dan E 110036’56.1168’’ . Saya ke lokasi wisata ini pada tanggal 1 Januari 2017 tepatnya hari minggu. Tempat wisata ini terbilang baru karena saya juga masih melihat adanya pembangunan kolam ikan yang belum selesai dan belum begitu dikenal banyak masyarakat, masih kalah terkenal dari umbul Tlatar yang sama-sama di kabupaten Boyolali.
|
wisata kampung air |
Ada hal yang menarik dai lokasi wisata ini yaitu beberapa lokasi bisa dijadikan tempat berfoto, jadi tidak hanya tempat untuk berenang, memancing dan makan. Tetapi disediakan pula lokasi untuk berfoto dengan latar belakang lukisan yang bagus. Tetapi mungkin karena kurang perawatan sehingga ada beberapa yang rusak. Tidak terlindunginya dari hujan dan matahari mungkin juga menjadi penyebab ke dua, sangat disayangkan.
|
salah satu lokasi foto-foto |
Harga tiket masuknya terbilang mahal Rp.7.500/orang, tetapi pada waktu itu saya mengajak anak saya yang usianya 4 tahun tidak dihitung membayar. Parkir kendaraan sangat luas untuk parkir motor membayar Rp.2.000 dan mobil Rp.3000. Entah lupa atau memang pada waktu itu digratiskan, saya gtidak ditarik biaya parkir kendaraan. Pada waktu saya ke lokasi wisata ini parkirannya sepi, Cuma ada beberapa mobil dan motor. Padahal waktu itu adalah hari minggu.
|
kura-kura |
Di tempat wisata ini ada beberapa satwa yang bisa di lihat, seperti kura-kura, biawak, rusa, landak, burung parkit, dan monyet. Lumayan untuk memberikan edukasi kepada anak tentang binatang-binatang. Kondisi kandangnya bersih, berbeda dengan taman satwa yang kadang malah kebersihan kandang satwanya tidak terjaga. Jika berkunjung ke sini kita benar-benar bisa menikmati tanpa malah merasa kasihan dengan satwanya. Sering kan kalau kita ke taman satwa malah merasa kasihan dengan satwanya karena kurang terpelihara.
|
organ tunggal |
Setiap hari minggu ada hiburan organ tunggal, kita juga bisa ikut menyanyi lho. Tetapi sangat jarang ditemukan ada yang ikut bernyanyi kecuali sudah kenal dengan pengorgen tunggalnya dan jago nyanyi. Bayangkan saja kalau tidak bisa nyanyi nekat nyanyi kan malah jadi tontonan. Kembali lagi ke tempat wisata kampung air ada dua rumah batu yang dibentuk menyerupai rumah Hagrid si penjaga sekolah di film Harry Potter. Pada waktu itu saya hanya bisa berfoto di depan rumah baru tersebut karena rumahnya dikunci, mungkin Hagrid pada waktu itu sedang ke kota sehingga rumahnya di kunci dari luar. Hahahaha. Sangat sayang kalau tidak bisa masuk ke rumahnya, padahal itu merupakan daya tarik yang sangat bagus bagi wisatawan. |
rumah batu Hagrid |
|
kolam renang |
Kolam renang pada tempat wisata ini letaknya berada di ujung, sehingga kita harus berjalan lumayan jauh. Ada beberapa gazebo tempat makan tetapi karena rimbunnya pohon-pohon sehingga tempatnya agak lembab dan gelap. Saya sarankan untuk membawa obat nyamuk oles agar tidak digigit nyamuk karena pada waktu saya ke tempat ini banyak nyamuknya. Jumlah gazebonya sangat sedikit, jika parkirannya penuh anda tidak mungkin bisa makan di tempat ini. Yang paling tepat dan nyaman adalah gazebo di samping kolam renang, lokasinya tidak ternaungi pohon-pohon dan tepat di samping kolam. Mau menuju ke gazobo ada jembatannya yang bagus. Saya justru sangat tertarik dengan kolam tersebut karena bentuknya melingkar, gazebo-gazebo tempat makan berada di tengah kolam dan kita bisa berenang seperti layaknya di sungai hanya tidak ada batu-batunya. Airnya bersih dan selalu mengalir, ada penyewaan ban dalam mobil untuk berenang. Jumlah gazebonya cuma sedikit mungkin kalau tidak salah waktu itu ada 11 di sekitaran kolam renang, sehingga pas saya mau cari yang kosong sudah tidak ada. Penuh semua padahal waktu itu boleh saya bilang sepi pengunjung. Tapi ini tempat yang paling bagus di lokasi wisata ini menurut saya.
|
gazebo dekat kolam renang lebih nyaman |
Ada kolam renang sendiri untuk anak yang tidak dalam dengan lokasi yang terpisah. Karena saya merasakan airnya dingin dan waktu itu saya tidak enak badan sehingga saya tidak masuk ke kolam renang, padahal anak saya sudah bingung mau renang terus. Lokasi tempat wisata ini tepat di pinggiran sungai, ada satu mata air yang sangat membuat saya tertarik karena di bangun pada tahun 1975 dan masih dalam kondisi sangat bagus dan terawat, biaya pembuatan pemandian itu tertera Rp.60.000 , wow pada tahun tersebut uang Rp.60.000 terhitung banyak ya. Padahal skarang uang segitu cuma bisa untuk membayari 8 orang masuk lokasi wisata ini.
|
air terjun |
Ada juga air terjun, ya tidak begitu besar tapi lumayan bagus. Tidak adanya jalan khusus untuk masuk ke air terjun ini membuat banyak digunakan orang untuk kencing terutama laki-laki. Lokasi toiletnya yang lumayan jauh karena dekat dengan kolam reng membuat orang nyaman-nyaman saja kencing sembarangan, apalagi lokasi air terjun ini agak jauh dari jalan dan tidak ada akses jalan khusus ke lokasi ini.
|
pemandian yang dibuat tahun 1975 dengan biaya Rp.60.000 |
Jika anda lapar dilokasi wisata ini juga menyediakan menu makan, hanya saja saya pada waktu itu terburu-buru pulang sehingga tidak sempat menikmati masakan di lokasi ini. Saya tidak bisa mengulas rasanya dan harganya.hehehehe. Lokasi tempat makannya ya di gazebo-gazebo yang telah disediakan, lumayan romantic untuk menghabiskan waktu dari pekerjaan yang menumpuk selama satu minggu. Disediakan pula mushola yang cukup luas.
|
gazebo teduh di bawah rimbunnya pohon |
Yang kurang dari lokasi wisata ini menurut saya adalah perawatan lokasi-lokasi foto dan keamanan, karena pada saat itu saya melihat pengaman jalan di samping sungai hanya menggunakan peralon, padahal standarnya menggunakan besi. Semoga ke depannya lokasi wisata ini tambah menarik dan banyak wisatawannya.
|
pengaman jalan yang masih kurang standar |
Komentar
Posting Komentar