CARA MELAKUKAN UBINAN



kegiatan ubinan

Ubinan adalah cara untuk mengatahui perkiraan hasil panen tanaman padi dan palawija melalui penentuan sampel, pengukuran dan penimbangan hasil.
Proses pengubinan hasil pertanian dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bersama-sama dengan Petugas Penyuluh Pertanian. Berdasarkan rata-rata sampel hasil ubinan tersebut maka dapat diperkiraan hasil panen suatu daerah sesuai dengan komoditas yang telah diubin. Ukuran ubinan 2,5m x 2,5m, atau jika dihitung luasnya adalah 6,25m2. Jika luas lahan di daerah tersebut yang ditanami sesuai dengan tanaman yang diubin 200 Ha, maka produksi tanamannya adalah rata-rata hasil ubinan (tentu saja sampel yang diambil tidak hanya satu tempat/ubinan dilakukan di beberapa tempat dalam satu daerah tersebut) dikalikan dengan luas lahan dibagi luas ubinan.
Misal : hasil rata-rata ubinan = 3,4 Kg
Luas dengan tanaman yang sama = 200Ha = 2.000.000 m2
Produksi = 3,4 x (2.000.000 m2 / 6,25m2)= 3,4 x 320.000 = 1.088.000 Kg = 1.088 Ton
Proses untuk melakukan ubinan adalah sebagai berikut :
1.  Menentukan pangkal sumbu
-   Untuk petak sawah yang berbentuk bujur sangkar, ambillah ujung Barat Daya dari petak lahan tersebut sebagai pangkal sumbu seperti gambar 1.
-   Bila petak sawah tidak bernetuk bujur sangkar, penentuan sisi Barat-Timur (BT) dan sisi Utara-Selatan (US) mengikuti panjang galengan dan sedapat mungkin pangkal sumbu diambil pada sudut Barat Daya seperti gambar 2 dan gambar 3.
O adalah titik ujung di Barat Daya dari petak.
-   Dalam keadaan yang luar biasa, dimana bentuk lahan tidak teratur maka agak sulit untuk memilih pangkal sumbu. Dalam hal ini ambillah sebuah tempat di sebelah Barat Daya petak sawa, penentuan arah B-T dan U-S tetap mengikuti arah galengan seperti Gambar 4

2.  Menentukan titik pangkal ubinan
Ada dua cara dalam menentukan titik pangkal ubinan

Yang Pertama
Setalah pangkal sumbu dari sisi BT-US ditentukan, selanjutnya tentukan titik pangkal ubinan, dengan cara :
a.  Ukurlah panjang kedua sisi petak sawah tersebut (panjang sisi B-T dan U-S) dengan mempergunakan langkah kaki biasa dan catatlah hasilnya.
b.  Hitunglah jumlah digit dari panjang kedua sisi petak sawah tersebut misalnya panjang sisi B-T dalam ratusan langkah terdiri dari 3 digit dan panjang U-S dalam puluhan langkah (2 digit), maka jumlah digit dari panjang kedua sisi petak sawah tersebut 3 + 2 = 5 digit.
Nb)Jika panjang B-T dan U-S sama-sama 2 digit maka jumlah panjang kedua sisi petak sawah tersebut 2 + 2 = 4 digit
c.  Kita ambil angka random yang terdiri dari 5 digit yaitu sama dengan jumlah digit dari panjang kedua sisi petak sawah (kalau panjang kedua sisi 4 digit maka angka random yang diambil juga 4 digit). 3 digit yang pertama menunjukkan koordinat sisi B-T, sedangkan 2 digit terakhir menunjukkan koordinat sisi U-S. jika dari angka random ternyata 3 digit pertama dan atau 2 dgit terakhir masih tinggi dari panjang kedua sisi, berarti belum memenuhi sayarat dan harus dilanjutkan ke baris berikutnya (kebawah), dan bila masih belum menemukan maka diteruskan pada 5 kolom berikutnya sampai dapat memenuhi syarat yang diperlukan.
Contoh : panjang sisi B-T adalah 120 langkah dan panjang sisi U-S adalah 84 langkah, maka angka random yang dicari harus dibawah 12084. Misalkan pelaksanaan ubinan dilakukan pada hari senin, tanggal 17 Desember, maka table angka random dipilih adalah halaman 1 (hari senin), baris 17 dan kolom 12 (bulan Desember, sehingga angka pertama dalam daftar adalah 68350 yang tidak memenuhi syarat. Angka berikutnya adalah 07825, ternyata telah memenuhi syarat yang berarti titik pangkal ubinan (P) akan berada 78 langkah dari titik O (Barat Daya) searah sisi B-T dan 25 langkah dari sisi U-S.
Hari senin dan Kamis, gunakan halaman satu
Hari Selasa dan Jum’at, gunakan halaman dua
Hari Rabu dan Sabtu, gunakan halaman tiga
letak plot yang di ubin dengan cara pertama
d.  Jika titik pangkal ubinan (P) berada di luar petak sawah atau berada di dekat galengan sehingga tidak dimungkinkan untuk dilakukan, maka gantilah nomor randomnya sehingga didapatkan seluruh plot ubinan berada dalam petak tersebut.
e.  Bila petak sawah/bidang bukan sawah bentuknya tak menentu maka petugas harus mengelilingi petak sawah/bidang bukan lahan sawah tersebut untuk memudahkan penentuan titik pusat ubinan. Ketentuan ini berlakun juga bila batas-batas dari bidang bukan lahan sawah tidak jelas, dimana sering terjadi antara lahan kebun/tegal yang dikuasai seseorang petani dengan petani lainnya tidak jelas. Bila terjadi hal demikian petugas harus menanyakan pada petani yang bersangkutan karena dalam hal ini pasti petani mengetahui.

Cara Yang Kedua
Setalah pangkal sumbu dari sisi BT-US ditentukan, selanjutnya tentukan titik pangkal ubinan, dengan cara :
a.  Ukurlah panjang kedua sisi petak sawah tersebut (panjang sisi B-T dan U-S) dengan mempergunakan langkah kaki biasa dan catatlah hasilnya.
b.  Hitunglah jumlah digit dari panjang kedua sisi petak sawah tersebut misalnya panjang sisi B-T dalam ratusan langkah terdiri dari 3 digit dan panjang U-S dalam puluhan langkah (2 digit), maka jumlah digit dari panjang kedua sisi petak sawah tersebut 3 + 2 = 5 digit.
Nb)Jika panjang B-T dan U-S sama-sama 2 digit maka jumlah panjang kedua sisi petak sawah tersebut 2 + 2 = 4 digit
c.  Kita ambil angka random yang terdiri dari 5 digit yaitu sama dengan jumlah digit dari panjang kedua sisi petak sawah (kalau panjang kedua sisi 4 digit maka angka random yang diambil juga 4 digit), dengan terbih dahulu menentukan angka picing mata, tanpa melihat memilih angka (bisa halaman 1 atau 2), jika angka yang terpilih adalah angka genap maka menggunakan halaman 2, tetapi jika ngka yang terpilih adalah angka ganjil maka menggunakan halaman 1. Letak baris dan kolom dicari dengan mengurangkan panjang B-T (baris) dengan 35 atau kelipatannya sehingga didapatkan angka yang lebih rendah. Dan untuk U-S (kolom) dengan mengurangkan panjangnya dengan 25 atau kelipatannya untuk mendapatkan angka yang lebih rendah. Jika dari angka random yang didapatkan ternyata 3 digit pertama dan atau 2 digit terakhir masih tinggi dari panjang kedua sisi, berarti belum memenuhi sayarat dan harus dilanjutkan ke baris berikutnya (kebawah), dan bila masih belum menemukan maka diteruskan pada 1 kolom berikutnya sampai dapat memenuhi syarat yang diperlukan.
Contoh : panjang sisi B-T adalah 120 langkah dan panjang sisi U-S adalah 84 langkah, maka angka random yang dicari harus dibawah 12084. Misalkan angka picing mata yang didapatkan adalah 4, maka table angka random dipilih adalah halaman 2 (angka 4 adalah angka genap), menentukan baris dengan cara mengurangkan panjang B-T dengan 35 atau kelipatannya untuk mendapatkan angka yang lebih rendah dari 35. Baris = 120-35-35-35=15, baris ke 15. Kolom ditentukan dengan cara mengurangkan panjang U-S dengan 25 atau kelipatannya untuk mendapatkan angka yang lebih rendah dari 25. Kolom = 84-25-25-25=9, kolom ke 9. Sehingga angka pertama dalam daftar adalah 00090 yang tidak memenuhi syarat. Angka berikutnya adalah 02235, ternyata telah memenuhi syarat yang berarti titik pangkal ubinan (P) akan berada 22 langkah dari titik O (Barat Daya) searah sisi B-T dan 35 langkah dari sisi U-S.
picing mata
 
lokasi plot ubinan cara kedua
d.  Jika titik pangkal ubinan (P) berada di luar petak sawah atau berada di dekat galengan sehingga tidak dimungkinkan untuk dilakukan, maka gantilah nomor randomnya sehingga didapatkan seluruh plot ubinan berada dalam petak tersebut.
e.  Bila petak sawah/bidang bukan sawah bentuknya tak menentu maka petugas harus mengelilingi petak sawah/bidang bukan lahan sawah tersebut untuk memudahkan penentuan titik pusat ubinan. Ketentuan ini berlakun juga bila batas-batas dari bidang bukan lahan sawah tidak jelas, dimana sering terjadi antara lahan kebun/tegal yang dikuasai seseorang petani dengan petani lainnya tidak jelas. Bila terjadi hal demikian petugas harus menanyakan pada petani yang bersangkutan karena dalam hal ini pasti petani mengetahui.
3.  Menimbang hasil panen
Bentuk hasil panen setiap jenis tanaman yang dihasilkan dan ditimbang yaitu :
Padi : gabah kering panen (GKP)
Jagung : otongan kering panen tanpa kulit dan tangkai
Kedelai : polong kering panen
Kacang tanah : gelondong kering panen
Ubi kayu : umbi basah berkulit
Ubi jalar : umbi basah 



Download Tabel Angka Random Halaman 1
Download Tabel Angka Random Halaman 2
Download Tabel Angka Random Halaman 3

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WISATA KAMPUNG AIR KRAGILAN

CARA MENGANTISIPASI KEKURANGAN OKSIGEN DI KOLAM IKAN NILA

MEMBUAT BIOGAS DARI ENCENG GONDOK (Eicchornia crassipes)